ibarat sebuah tanaman
ketika sang bunga layu
jangan salahkan daun yang tak sempurna berfotosintesis
atau akar yang tak optimal mnyerap unsur hara
atau sang mentari yang bersinar begitu terik

ku menginginkan bunga itu tetap mekar
memacu sang akar dan daun bekerja optimal
dan menghela sang bunga dari terik nya mentari
namun, kini ku menyadari
bahwa mentarilah yang berjasa memacu sistem tetap berfungsi

apakah adakah cara lain agar bunga tetap terlindungi?
apakah ada upaya lain untuk mensinkronkan ketiganya?
tatkala ada unsur yang tak seiring pada tujuan yang hendak dicapai?

daun, akar, dan mentari,,,
hingga kapan akan menjadi oposisi bagi lainnya?
tak bisakah bersekutu?
agar sang bunga mekar indah
di taman dunia dan akhirat,,,

 

sebuah puisi yang sedikit kacau menurutku,,sulit dipahami karna menggunakan metafora 😦

namun sesungguhnya itu adalah kerikil lainnya yang tengah dihadap 😦

sebagai seorang perempuan,, itulah pertanyaan yang terus menerus dipertanyakan, namun untuk meraihnya yang dibutuhkan adalah komitmen dari banyak pihak,,

komitmen itulah yang kini belum sempurna,,dan terus terang ntah bagaimana cara menyempurnakannya sebab tak mungkin ku memaksakan kehendak ,,,

hanya berdoa dan terus berusaha mewujudkan harapan itu secepatnya πŸ™‚

mohon doanya πŸ™‚